ad1

Sejarah dan Asal Usul Idul Adha

Sejarah dan Asal Usul Idul Adha

Berqurban

bersamaislam.com -Idul Adha atau yang dikenal dengan hari penyembelihan memiliki banyak kisah yang melatar belakangi sejarah ini. Idul Adha identik dengan kisah Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya Nabi Ismail. Kisahnya juga tercantum di beberapa surat dalam Al-Qur’an, seperti apa kisahnya? Yuk simak sampai akhir!.

Nabi Ibrahim adalah nabi yang memiliki banyak kekayaan berupa harta, hewan, dan uang. Harta beliau melimpah saking banyak yang beliau miliki. Tapi dengan keadaannya tersebut tidak membuatnya sombong dan kikir. 

Suatu ketika ia ditanya oleh masyarakat sekitar tentang kepemilikan harta yang beliau punya. Nabi Ibrahim menjawab apapun yang ia punya itu hanyalah milik Allah Swt. Dan kapanpun Allah ingin mengambilnya maka ia siap mengembalikannya kapanpun.

Maka dari pernyataan tersebut Allah akan menguji Nabi Ibrahim di waktu yang akan datang. Nabi Ibrahim memiliki dua istri yakni Siti Sarah dan Siti Hajar. Pada saat menyusui Nabi Ismail Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membawa Siti Hajar ke daerah Mekkah dimana saat itu daerah tersebut gersang dan sukar untuk menemukan sumber air.

Kemudian tak berselang lama Nbai Ibrahim diperintahkan untuk kembalik kepada Siti Sarah di kota Yerussalem. ketika Nabi Ibrahim pergi meninggalkan mereka berdua di lahan tandus yang gersang, Siti Hajar menangis dan berkata kepada Nabi Ibrahim,

“Apakah ini adalah perintah dari Allah?” Siti Hajar bertanya. 

“Benar,” jawab Ibrahim. 

“Jika begitu, maka dengan begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami,” ujar Siti Hajar.

Karena hal tersebut perintah Allah maka Siti Hajar menerima dengan lapang dada. Dan Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanan dengan meninggalkan beberapa potong roti dan seguci air untuk persediaan Siti Hajar selama di Mekkah.

Dahulu di Mekkah sedikit orang yang tinggal disana karena tandus yang panas dan susah mendapatkan air. Maka dari itu lama kelamaan persediaan air dan makanan Siti Hajar sudah mulai habis, sehingga ia tidak lagi mengeluarkan air susunya.

Nabi Ismail terus menangis karena kehausan, Siti Hajar pun kebingungan dan pergi untuk mencari air. Peristiwa ini dikenang hingga saat ini dalam rukun haji dengan nama Sa’I yang berlari dari bukit Shafa dan Bukit Marwa sebanyak 7 kali.

Namun hasilnya nihil, Siti Hajar tidak menemukan sedikit air pun. Dengan berat hati ia kembali ke tenda tempat tinggalnya untuk menemui Nabi Ismail. Ketika sampai, Nabi Ismail dalam posisi yang sama yaitu mengerang dan menangis kehausan.

Namun tiba tiba keajaiban Allah datang, dari kaki Nabi Ismail yang menghentakkan tanah muncul sumber air, yang dikemudian hari menjadi pusat air di Mekkah yaitu Air Zam Zam.

Bertahun tahun kemudia Nabi Ismail pun tumbuh berkembang dan sehat. Kondisi kota Mekkah pun sudah mulai ramai penduduk. Saat itu Nbai Ibrahim datang kembali menemui Siti Hajar dan anaknya Nabi ismail ynag sudah besar.

Tak berselang lama Nabi Ibrahim kembali diuji oleh Allah Swt, beliau bermimpi menyembelih Nabi Ismail. Mimpi tersebut berulang hingga dua kali, akhirnya beliau tahu bahwa mimpi tersebut adalah wahyu.

Setelah dipertimbangkan akhirnya Nabi Ibrahim dengan berat hati menyampaikan maksud hatinya kepada anaknya. Dengan sekuat hati, akhirnya Nabi Ibrahim memberanikan diri untuk mengajak bicara Ismail bahwa dirinya harus menyembelih anaknya tersebut.

Alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim dengan jawaban Nabi Ismail yang menerima dengan ikhlas.

“Wahai Ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Engkau akan menemuiku insyaAllah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah Swt” ucap Ismail.

“Bahagialah aku mempunyai seorang putra yang taat kepada Allah SWT, bakti kepada kedua orang tua dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah Swt” jawab Nabi Ibrahim.

Akhirnya dengan kuasa Allah ketika hendak menyembelih Ismail, Allah menggantikannya dengan seekor domba. Dari peristiwa tersebut asal muasal Idul Adha yaitu hari raya umat Islam.

Adapun hikmah yang dapat diambil yakni sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, berkurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan kurban, mengalirkan darahnya dan membagikan dagingnya melainkan untuk mendapatkan ketaqwaan di sisi Allah SWT.

Di Hafizh Quran Indonesia juga telah menyiapkan beberapa domba dan kambing untuk di sembelih pada Idul Adha yang akan mendatang. Juga tersedia apabila bapak atau ibu yang ingin berqurban bersama penghafal Al-Qur'an bisa bergabung di Hafizh Qur'an Indonesia. Karena Insya Allah nantinya hasil dari daging qurban akan di nikmati juga oleh para penghafal Al-Qur'an.

Bagi bapak atau ibu yang ingin berqurban di Hafizh Quran Indonesia bisa menghubungi nomor berikut ini http://wa.me/62895362466060

"Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya."

(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, & Hakim)






Benarkah Hewan Qurban Jadi Tunggangan Di Akhirat?

Benarkah Hewan Qurban Jadi Tunggangan Di Akhirat?

Ilustrasi

bersamaislam.com - Menjelang hari raya Idul Adha semua orang berlomba lomba untuk memilih hewan qurban terbaiknya agar hewan tersebut bisa menjadi kendaraan/tunggangan di akhirat kelak. Fakta sudah banyak di percaya banyak orang, namun apakah benar keutamaan berqurban adalah kelak ia akan menjadi tunggangan untuk menyebrangi jembatan sirat di akhrat kelak.

Dikutip dalam sebuah unggahan video pada akun ‘Adi Hidayat Official’. Persoalan ini dinilai oleh para ulama dan ahli hadist bahwa riwayat tersebut sangat lemah, bahkan menurut sebagian hal tersebut tidak memiliki asal. Sehingga disebut hadist yang bermasalah.

Namun ada pendapat yang menarik dari sebagian para ulama mengenai penyembelihan qurban ini. Fakta bahwa hewan qurban akan menjadi tunggangan di akhirat kelak hanyalah kata kata kiasan atau majas.

Jika seseorang yang akan berqurban mereka mencari hewan qurbannya dengan yang paling bagus, paling baik maka dimungkinkan pahala yang di dapatkannya pun akan semakin baik pula.

Nah dengan pahala yang baik adalah yang akan memudahkan seseorang di akhirat kelak untuk melawati jembatan Shiratal Mustaqim.

Seperti di kisahkan pada kisah anak dari nabi Adam yang memperebutkan saudarinya yang cantik yakni Iqlima. Diantara keduanya itu, Allah menyuruh mereka untuk berqurban. Habil yang seorang peternak memilih hewan paling baik dan gemuk untuk diqurbankan kepada Allah Swt. Sedangkan Qabil ia seorang petani yang memilih hasil kebunnya yang paling buruk.

Kemudian Allah menerima hasil qurban Habil melewati api yang mengambilnya. Dalam Al-Qur’an surah Al Kautsar ayat tiga terdapat kata ‘wanhar’ dalam bahasa arab berarti unta. Unta yang dimaksudkan disini adalah hewan yang paling tinggi, paling baik, dan paling bagus.

Bilamana kita mampu dengan kelebihan rezeki, maka carilah hewan paling baik dan paling besar manfaatnya. Dengan hati yang ikhlas untuk berqurban maka ini akan dilipatkan berganda ganda sehingga hal tersebut akan semakin memperberat timbangan amal kebaikan.

Dari beratnya timbangan tersebutlah yang akan membantu untuk mempermudah dan mempercepat seseorang melewati jembatan Shiratal Mustaqim.

Hal inilah ini di maksudkan dari keutamaan berqurban. Dikatakan dalam Al-Qur’an surah Al hajj ayat 37 ”Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu”.








5 Kunci Mengatasi Kesulitan Menghafal Al Quran

5 Kunci Mengatasi Kesulitan Menghafal Al Quran


Ilustrasi
bersamaislam.com -Pasti nya dalam proses fase mendekatkan diri kepada Allah itu ada aja cobaan yang datang dari berbagai sisi. Terkadang kita harus di paksa sabar, menahan amarah, menahan hawa nafsu, dan menjauhi semua larangan nya. Tak hanya sampai di sana, ada juga fase mendekatkan diri dengan Al quran. Jadi, di fase ini kita memperbanyak kegiatan atau interaksi kita dengan Al quran seperti menghafal, tilawah, ziyadah, dan muraja’ah.

Seperti di HAQIN ini, santri – santri nya di sibukkan dengan al quran. Mereka mengahafal Dari pagi hingga malam. Mereka sudah mengalami banyak sekali lika liku dalam menghafal. Mulai dari melawan rasa Kantuk, terbata bata dalam membaca, atau saat sedang tidak enak badan, mereka memaksa diri mereka untuk bisa mendapatkan lembar demi lembar
dari Al quran.

Terkadang mereka tertidur dalam posisi menghafal, terkadang juga di antara mereka tidak tidur sampai Tengah malam untuk mencapai target hafalan, bahkan ada yang sampai tidur sambil duduk. Tak terbayangkan begitu banyak lika liku yang mereka lewati. Akan tetapi, mereka lewati lika liku tersebut dengan Ikhlas.

Bagaimana cara santri Haqin melewati berbagai kesulitan menghafal?

Karena di Haqin santri nya lebih banyak berinteraksi dengan Al quran, pasti nya mereka sudah punya cara untuk mengatasi kesulitan dalam menghafal

  • 1.    Luruskan niat dan tujuan. Niatkan menghafal Al quran hanya karena untuk berharap Ridha Allah SWT.
  • 2.    Berdoa. Meminta pertolongan Allah agar di mudah kan dan di lancar kan dalam menghafal Al quran.
  • 3.   Tenang dan sabar. Dalam menghafal Al quran di perlu kan kesabaran dan ketenangan yang lebih, agar di mudah segala urusan termasuk dalam menghafal.
  • 4.    Baca dengan tartil. Bacalah dengan perlahan lahan asalkan benar sesuai huruf, harakat dan Panjang pendek nya.
  • 5.    Membaca arti dan makna ayat. Agar kita mengetahui ayat apa yang sedang kita baca atau hafal.

Ayo bergabung Bersama kami di Hafizh Quran Indonesia, dan Pemuda Bumi Langit. Info pendaftaran ada di link berikut:

http://haqin.in

https://haqin.in/penerimaan-santri-baru-pbl/



3 Faktor Penyebab Malas Baca Al Quran, Nomor 3 Penyebab Terbesar

3 Faktor Penyebab Malas Baca Al Quran, Nomor 3 Penyebab Terbesar



Ilustrasi

bersamaislam.com Islam adalah agama terbesar di Indonesia, dengan 86,7% penduduk Indonesia mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim dalam survei tahun 2018. Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar kedua di Dunia setelah Pakistan, dengan sekitar 231 juta penganut. Namun penduduk Muslim Indonesia tidak semua nya menjadikan membaca Al Quran sebagai suatu kebiasaan. Bahkan Interaksi nya dengan Al Quran lebih sedikit di banding dengan Penggunaan Smartphone. 

Menurut laporan berjudul "State of Mobile 2024" yang dipublikasi oleh perusahaan analitik pasar mobile, Data.ai. Pengguna internet di Indonesia menjadi kelompok yang paling sering main smartphone per harinya pada 2023 lalu. Setidaknya begitulah menurut laporan berjudul "State of Mobile 2024" yang dipublikasi oleh perusahaan analitik pasar mobile, Data.ai. Dalam laporan tersebut, setiap orang Indonesia menghabiskan waktu rata - rata sekitar 6,05 jam setiap harinya untuk bermain smartphone pada 2023

Padahal begitu banyak keutamaan – keutamaan membaca Al quran yang dapat membawa kebaikan kepada seseorang yang mengamalkannya. Dalam suatu hadist “Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan (pahala). Kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan bahwa 'Alif Lam Mim' itu satu huruf, tetapi 'Alif' itu satu huruf, 'Lam' satu huruf dan 'Mim' satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)”

Berikut beberapa Faktor penyebab seseorang malas membaca Al - Quran:
  1. Lingkungan yang kurang mendukung: Lingkungan sosial yang tidak mendukung juga bisa menjadi faktor. Jika seseorang tidak memiliki keluarga atau teman yang mendorongnya untuk membaca Al-Quran.
  2. Kurangnya kesadaran: Sebagian orang terkadang suka menganggap remeh amalan ini, Dalam salah satu Hadist "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an." (HR Al-Baihaqi).
  3. Gangguan Teknologi: Perangkat teknologi seperti Smartphone, tablet, atau komputer dapat menjadi sumber gangguan yang membuat seseorang sulit untuk fokus dan berkonsentrasi saat membaca Al-Quran. Kerena menurut kebanyakan orang aktivitas ini lebih menarik daripada membaca Al Quran.
Agar kita bisa lebih dekat dengan Al Quran yaitu dengan mencari Lingkungan yang Qur'ani. Dengan cara bergabung bersama kami di karantina Hafizh Quran Indonesia dan Pemuda Bumi Langit.

Informasi pendaftaran lebih lanjut:

Hafizh Qur'an Indonesia: http://haqin.in
WhatsApp us: wa.me/6282127284462



Nggak Cuma Belajar Ngaji, Santri Juga Belajar IT ?

Nggak Cuma Belajar Ngaji, Santri Juga Belajar IT ?


ilustrasi

bersamaislam.com
 -Yup, memang benar. Santri Hafizh Qur’an Indonesia, Tahfizh Annajah, dan Pemuda Bumi Langit, tidak hanya di ajarkan mengaji atau belajar kitab. Mereka juga di ajarkan banyak sekali skill. contoh nya Memanah, Silat, Marketing, Capital Marketing dan banyak skill lainya. Salah satu nya IT, atau Teknologi Informasi. Agar para Santri tidak tertinggal Zaman yang sekarang sudah serba Teknologi. Sebagaimana pada Tagline Pemuda Bumi Langit yaitu “Hafal Qur’an, Jago Bisnis” 

Inilah salah satu alasan mengapa Hafizh Qur’an Indonesia dan Pemuda Bumi Langit berbeda dari pondok lain nya. Karena, selain di bekali Ilmu Agama, kebanyakan dari santri nya telah mengembangkan skill nya. Bahkan sudah ada Santri yang ikut berkompetisi dan membawa pulang Medali kejuaraan Nasional Indonesia Paku Bumi Open 11th International Championship. http://www.bersamaislam.com/2023/03/httpwww.bersamaislam.com202303santri-haqin-borong-
medali-emas-di-ipboic-xi-2023.html

Tentunya guru yang mengajar adalah guru yang sudah berpengalaman dan Profesional dalam Bidang nya. Ini lah pak Titis Sutisna, umur 51 tahun, asal Soreang, Beliau adalah Direktur IT yang sudah berpengalaman selama bertahun tahun, dan sudah mengajarkan banyak siswa. Beliau adalah Guru IT dari para Santri Hafizh Qur’an Indonesia, Tahfizh Annajah, dan Pemuda Bumi Langit. Salah satu tujuan beliau mengajarkan santri adalah, Membangun Masa Depan Digital. “Alhamdullillah kali ini Santri Haqin, PBL, dan Annajah mengadakan kelas IT untuk mengembangkan Bakat dan Potensi yang ada pada santri” Ucap beliau dalam pembukaan kelas nya.

Bagi santri, Pak Titis adalah Guru yang humble, Menyenangkan, dan Ketika beliau menyampaikan penjelasan, mudah di pahami. Beliau juga menjelaskan kepada santri penting nya belajar It di zaman sekarang . “Di zaman yang akan datang, semua akan menjadi serba teknologi, Instan dan Mudah. Bahkan bisa jadi tenaga Manusia pun berpotensi punah. Maka dari itu kita harus pintar Dalam Teknologi. Jangan sampai Teknologi ini di menangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab” Katanya saat menjelaskan. “kebanyakan orang IT itu belajarnya OTODIDAK. Bisa IT tuh enak, bisa dapet duit Cuma duduk di depan computer” lanjutnya

Para santri merasa Sangat Bersyukur, bukan hanya karena mendapat Guru yang Profesional seperti Pak Titis, tetapi para santri juga di Fasilitasi dengan device yang memudahkan Para santri dalam belajar. Setiap kali kelas selesai, santri juga berkumpul mendiskusikan kembali pembahasan yang di bahas saat di kelas

Hafizh Qur’an Indonesia membuka Penerimaan Santri Baru Angkatan 14 dan Pemuda Bumi Langit Angkatan 3… kami memuka program Full Beasiswa dan juga di bekali beberapa skill seperti IT, Digital Marketing, Designer, Bisnis dll

Buruan daftar, jangan sampai ketinggalan yah!!!!

https://haqin.in/penerimaan-santri-baru-pbl/

https://haqin.in/



Sosok Muadz dari Mesir yang Mampu Menghafal Al-Qur'an Tanpa Bisa Melihat

Sosok Muadz dari Mesir yang Mampu Menghafal Al-Qur'an Tanpa Bisa Melihat

ILUSTRASI



bersamaislam.comBerikut ini kisah seorang anak Tuna netra penghafal Alquran asal kota mesir, yang berdoa agar tetap buta hingga akhir hayatnya.Salah satu hal yang justru dianggap buruk oleh manusia, padahal bagi Allah itulah yang terbaik.Seperti halnya seseorang yang mengalami gangguan dalam penglihatannya atau bisa disebut buta.

Orang tersebut menganggap jika itu merupakan ujian dan kekurangan baginya.

 Namun, ada seorang anak kecil yang justru menganggap itu adalah kelebihan dan anugerah yang diberikan padanya. Bayangkan saja, manusia yang bisa melihat dengan normal justru belum tentu seperti dirinya.  Anak yang mengalami kebutaan tersebut justru bisa menghafalkan Al-qur’an. Bahkan ia meminta kepada Allah agar tetap buta hingga meninggal dunia.


 Hal ini sebagaimana kisah yang dibagikan Ustadz Adi Hidayat melalui akun youtube Al-Faruzi. Dalam ceramah tersebut, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan mengenai kisah seorang anak penghafal Alquran yang buta. Ketika 2006 ustadz Adi Hidayat pergi ke mesir beliau bertemu dengan salah satu keluarga yang anaknya buta tapi punya tekad ingin menghafal Al-Qur'an


 Namanya muadz beliau menghampiri ayahnya lalu mengatakan ‘’ayah saya  ingin menghafal al-quran’’, mendengar hal itu ayahnya sangat bergembira, kemudian ayahnya memperbaiki kendaraan mereka, padahal sudah rusak parah. tak berapa lama diantar anaknya dengan jarak kurang lebih 20 km menuju tempat syeikh. Subhanallah, Setiap anak tersebut diberikan hafalan, ayahnya selalu menuliskan bacaan itu.


Kemudian ditempelkan pada sepedanya, sehingga setiap di jalan anak tersebut menghafalkan bacaan yang diperolehnya ketika menemui syekh yang membimbingnya. Padahal ayahnya bukanlah seorang penghafal Al-qur’an, tetapi tanpa kita sadari jika Allah sudah berkehendak maka semua akan terjadi. Dan anak tersebut hingga akhirnya menjadi viral, kemudian didatangi oleh para wartawan.


Ketika anak itu ditanya jika diberikan satu permintaan, apa yang akan diminta olehnya. Semua orang menduga bahwa anak tersebut akan meminta agar bisa melihat.

Tapi apa jawaban nya? Akan tetapi semua menjadi terheran-heran dan kaget terhadap apa yang diminta anak tersebut.Ternyata anak tersebut meminta agar tetap buta sampai meninggal, karena begitu takutnya anak tersebut kepada Allah dan takut hafalannya menjadi hilang apabila matanya bisa melihat. 

Hal ini dikarenakan anak tersebut takut matanya digunakan untuk melihat suatu maksiat. Anak itu bersyukur memiliki kondisi yang seperti itu, karena bisa menghindari maksiat mata. Maka dari itu, penting sekali untuk mengalihkan pandangan dari sesuatu yang tidak baik.

 





Ustadz Abdul Somad Ungkap MAKNA HARI KEMERDEKAAN 17 Agustus 1945, Banyak Yang Belum Tahu

Ustadz Abdul Somad Ungkap MAKNA HARI KEMERDEKAAN 17 Agustus 1945, Banyak Yang Belum Tahu



17 Agustus 1945



bersamaislam.comUstadz Abdul Somad (UAS) memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-77 sebagai pengingat akan penjajahan, perbudakan bahkan penindasan yang pernah terjadi di masa lalu. Katanya, penjajahan dan perbudakan terhadap sesama manusia ini merupakan bentuk kezaliman.

"Penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia. Dalam Islam, ini merupakan satu bentuk kezaliman yang diharamkan Allah kepada seluruh makhluk Nya," kata UAS dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Agustus 2022. Satu tahun yang lalu.

Kenapa hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus dan tidak tanggal 18 Agustus atau 16 Agustus.Ternyata ada makna tersembunyi pada tanggal 17 Agustus 1954,  sehingga ditetapkan sebagai hari kemerdekaan. Makna tersembunyi di balik angka 17 di bulan Agustus yang menjadi hari kemerdekaan Indonesia diungkap Ustadz Abdul Somad. Banyak orang yang belum tahu makna di balik angka 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Indonesia.

Ketika di pemerintahan soekarno ‘’rakyatnya berkata kepadanya bagaimana kalau kita hari ini proklamasi. Hari kamis ujar soekarno, datang tepat 16 agustus , kenapa tidak hari ini? apa kata beliau kepada rakyatnya, saya masih percaya angka-angka, besok adalah hari jumat yaitu sayyidul ayyam induk dari segala hari, besok pada tanggal 9 Ramadhan dan ramadhan adalah sayyidus syuhur induk dari segala bulan, induk dari segala hari adalah hari jumat. 


Bertemu dua sayyid yaitu Sayyidul Ayyam dan Sayyidus Syuhur, dan pada hari itu yang menggerek bendera dalam keadaan ber berpuasa lalu dinyanyikan lagu kebangsaan, lalu mereka berdoa ‘’ Atas berkat rahmat allaah dan keinginan luhur bangsa indonesia , rahmat allaah yang pertama, yang kedua keinginan luhur  bangsa indonesia lalu uas berkata jangan sampai rahmat 73 tahun yang lalu  berubah menjadi laknat hanya karena daster yang disebut ustadz taufiq dimana daster merubah rahmat menjadi laknat.

Hari kemerdekaan Indonesia memiliki makna yang sangat dalam bagi umat muslim karena sama dengan kewajiban sholat sehari semalam 17 rakaat. Bukan hanya itu kata Ustadz Abdul Somad ulama memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu dijelaskan Ustadz Abdul Somad dalam YouTube Muhammad Ramlan . yang berjudul " Ceramah UAS Hari Kemerdekaan  17 Agustus 1945 , Ustadz Abdul Somad Lc Terbaru" tayang pada 16 Agustus 2022.








ad2