ad1

Esensialitas Ikhlas dalam Perjalanan Hidup

Ikhlas dalam beramal

bersamaislam.comIkhlas kepada Allah SWT. lebih penting daripada tawakal kepada Allah SWT., karena ikhlas berkaitan dengan tingkat keimanan kepada Allah SWT. yang lebih dalam. Akan tetapi, tanpa adanya tawakal dan meyerahkan kembali serta memperkukuhkannya kepada Allah terhadap rahmat-Nya, keikhlasan yang murni akan dapat dicapai. Sebaliknya jika kita tidak tawakal maka ikhlas akan rumit dan sulit untuk diraih. Sebagaimana sabda Nabi SAW.

Keikhlasan adalah salah satu di antara rahasia-rahasia Allah yang Dia tanamkan dalam hati siapa pun yang Dia Cintai.

Di dalam buku Spiritual Journey (28 Langkah Meraih Cinta Allah) karya Jasser Auda sebagai telaah dari kitab Al-Hikam karya Ibn Atha’illah terdapat sebuah pernyataan tentang ikhlas,

اَلْاَعْمَالُ صُوْرٌ قَائِمَةٌ، وَاَرْوَحُمَا وُجُوْدُ سَرِّ الاِخْلاَصِ فِيْهَا

Amal-amal itu bagaikan tampilan-tampilan fisik semata yang hanya dapat hidup dengan adanya spirit keihlasan.

Dalam pernyataan Ibn Atha’illah tersebut, Beliau mengkiaskan antara perbuatan dan tubuh manusia. Maka perbuatan yang hampa dari keikhlasan itu seperti tubuh tanpa jiwa, yaitu seperti layaknya tubuh yang mati. Hal ini Beliau gambarkan betapa esensialmya ikhlas dalam menjalani kehidupan.

Kita pasti cukup familiar dengan salah satu hadits yang populer "Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niat," hal ini berlaku pula dalam hal ikhlas. Memiliki niat yang ikhlas sangat penting tanpa niatan yang bersih ini, ibadah hanyalah sebuah pertunjukan yang dilihat dan dinikmati oleh orang-orang saja, tidak mecapai derajat mencari ridha Allah SWT. Esensialitas ikhlas dalam berbagai aspek kehidupan dapat dibuktikan dengan hal-hal sederhana tapi begitu penting, seperti ibadah tadi. Segala sesuatu yang kita niatkan bukan ikhlas karena Allah dan memiliki tujuan lain karena ingin dilihat orang-orang itu merupakan sebuah kemunafikan, seperti yang terdapat dalam Qur’an surah An-Nisa ayat 142.

Selain dalam hal ibidah, dengan keikhlasan kita bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan sehari-hari menjadi halnya amalan ibadah yang tentunya berpahala. Makan, minum, kerja, menikah, berpergian, jual beli, dan perbuatan-perbuatan lain dengan syarat diridhai oleh Allah SWT. Kita harus bertanya kepada diri sendiri mengapa kita melakukan ini, memberikan sedekah ini, pergi haji dan umrah, membantu orang ini, dan hal-hal lainnya.

Pada intinya esesialitas ikhlas dalam hidup sangat memberikan peran dalam perjalanan hidup. Mari kita selalu berdo’a kepada Allah SWT. agar senantiasa menganugrahkan kita beruapa keikhlasan yang tulus dan murni. Membantu kita untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan menjadi ladang amal shaleh yang penuh dengan keikhlasan dan mengabdikan hidup hanya mencari ridha dan pengabdian untuk Allah SWT. semata.

Wallahu ‘alam bishawab

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

ad2