ad1

Orang Paling Cerdas Menurut Rasulullah

bersamaislam.comSeperti yang sudah kita tahu bahwa hidup di dunia ini tidak akan lama bahkan tidak akan selamanya. Tidak ada yang tahu kapan waktu tersebut berakhir dan hanya Allah SWT. yang tahu akan hal tersebut. Kemarin, hari ini, dan esok hari kita masih diikuti dengan kapan kematian akan terjadi kepada diri kita, karena kehidupan yang kekal abadi hanyalah akhirat. Semua amalan yang kita lakukan ketika di dunia akan dievaluasi kelak saat kehidupan dunia telah berakhir yaitu di akhirat. Hidup di dunia ini hanya tempat persinggahan semata, dan persinggahan ini tidak hanya sekedar duduk manis menikmati segala hal yang ada di dunia akan tetapi harus dimanfaatkan dengan persiapan bekal kelak di akhirat nanti berupa amal shaleh yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa “Siapakah orang mukmin yang paling cerdas? Seorang sahabat bertanya. Rasulullah menjawab: “Yang paling mengingat mati, kemudian yang paling baik adalah mempersiapkan kematian tersebut. Itulah orang yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah & Atthabrani). Berdasarkan hadits tersebut Rasulullah mengatakan bahwa orang yang paling cerdas adalah mereka yang mempersiapakan kematiannya kelak, mereka yang masuk ke dalam golongan ini tidak akan sedikitpun menyia-nyiakan waktunya terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena mereka memiliki keyakianan bahwa hidup di dunia ini singkat atau tidak akan lama. Dapat dirasakan oleh kita sendiri pergantian dari jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun sungguh tidak terasa lamanya.

Allah SWT. berfirman dalam Qur’an surat Al-Mukminun ayat 112 sampai 114,

“Berapa tahunkah kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab, “Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari” maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. Allah berfirman, kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.”

Ingatlah, bahwasanya hidup di dunia ini sangat terbatas. Mau tidak mau atau bisa tidak bisa kita harus memaksimalkannya. Ibarat menyelam kita terbatas akan oksigen, tetapi kita harus menemukan spot-spot yang bagus di dalam laut tersebut sebagai tujuan kita menyelam. Hidup di dunia pun demikian, kita harus memiliki tujuan dan menyiapkan segala bentuk perbekalan dengan waktu yang terbatas ini.

Wallahu 'alam bishawab

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

ad2